Donnarumma: Benteng Kuat PSG dan Rekor Mengecewakan Melawan Inter Milan

2025-05-08 16:51:07 By Ziga

PSG berhasil melaju ke final Liga Champions setelah menyingkirkan Arsenal dengan agregat 3-1. Kemenangan 2-1 di Parc des Princes pada leg kedua memastikan mereka melangkah ke final.

Salah satu faktor keberhasilan PSG mengalahkan Arsenal adalah penampilan impresif di bawah mistar gawang mereka, Gianluigi Donnarumma. Kiper asal Italia yang sebelumnya bermain untuk AC Milan itu akan menjadi andalan PSG saat menghadapi Inter Milan, musuh lama mereka, di final.

Mikel Arteta, pelatih Arsenal, tak ragu memberikan pujian kepada Donnarumma sebagai pemain terbaik PSG di dua leg semifinal. Penampilannya yang luar biasa membuat frustrasi para penyerang Arsenal. "Dia sangat menentukan," kata Arteta kepada TNT Sports, seperti yang dikutip oleh UEFA.com.

Dalam dua leg itu, Donnarumma berhasil melakukan delapan penyelamatan penting. Lima di antaranya terjadi di London, saat PSG meraih kemenangan tipis 1-0. Di Paris, tiga dari empat tembakan tepat sasaran Arsenal berhasil digagalkan olehnya.

 

Donnarumma Si Penyelamat


Di leg pertama, Arsenal tampil sangat agresif dengan sepuluh tembakan, setengahnya tepat sasaran. Namun, semuanya tidak membuahkan hasil karena Donnarumma tampil seperti tembok yang tak dapat ditembus. Gol tunggal Ousmane Dembele di awal laga sudah cukup untuk membawa PSG meraih kemenangan.

Pada leg kedua, Arsenal kembali tampil ofensif dengan melepaskan 19 tembakan, namun hanya empat yang mengarah ke gawang. Lagi-lagi, Donnarumma berhasil menggagalkan tiga peluang berbahaya.

Gol tunggal Arsenal dalam dua leg tersebut hanya tercipta melalui bola muntah yang disambar oleh Bukayo Saka. Selain itu, tidak ada kesempatan bagi Arsenal untuk membobol gawang PSG. Penampilan ini menjadikan Donnarumma sebagai salah satu kiper terbaik di semifinal.

 

Kenangan Pahit Donnarumma Melawan Inter


Meski menjadi pahlawan PSG, Donnarumma memiliki catatan buruk saat melawan calon lawannya di final: Inter Milan. Saat masih bermain untuk AC Milan, Donnarumma kerap kesulitan menghadapi rival sekotanya itu. Dari 11 kali bertemu di Derby della Madonnina, ia hanya meraih dua kemenangan.

Sisanya, Donnarumma menelan enam kekalahan dan tiga kali imbang. Gawangnya kebobolan sebanyak 21 gol dan hanya dua kali mencatatkan clean sheet. Statistik ini menunjukkan betapa sulitnya Donnarumma mengatasi Inter.

Pertemuan terakhirnya dengan Inter terjadi pada Februari 2021. Ketika itu, AC Milan dihajar 0-3 di San Siro. Donnarumma tak mampu berbuat banyak menghadapi serangan lawan. Dua dari tiga gol Inter ke gawangnya dicetak oleh Lautaro Martinez.

 

Statistik Donnarumma vs Inter



* Total pertandingan: 11

* Menang: 2

* Seri: 3

* Kalah: 6

* Kebobolan: 21 gol

* Clean sheet: 2

Rekor Pertemuan vs Inter (Semua di Serie A)

2015/16 | Kandang | Menang | 3-0

2016/17 | Kandang | Seri | 2-2

2016/17 | Tandang | Seri | 2-2

2017/18 | Tandang | Kalah | 2-3

2017/18 | Kandang | Seri | 0-0

2018/19 | Tandang | Kalah | 0-1

2018/19 | Kandang | Kalah | 2-3

2019/20 | Kandang | Kalah | 0-2

2019/20 | Tandang | Kalah | 2-4

2020/21 | Tandang | Menang | 2-1

2020/21 | Kandang | Kalah | 0-3

Peluang Balas Dendam di Munchen


Kini, Donnarumma memiliki kesempatan besar untuk mencatatkan sejarah baru melawan Inter. Kali ini bukan sebagai pemain Milan, melainkan bersama PSG yang tengah mengejar gelar Liga Champions pertama mereka. Final di Allianz Arena bisa menjadi panggung untuk membuktikan kualitasnya.

Jika tampil sebaik saat menghadapi Arsenal, peluang PSG untuk meraih trofi akan semakin terbuka. Donnarumma juga bisa membalas kekalahan-kekalahan lama dalam pertemuan kontra Inter. Ini bukan hanya soal trofi, tetapi juga soal harga diri sebagai mantan penggawa Rossoneri.

Final tersebut akan berlangsung di Munich, kota yang telah menyaksikan berbagai drama Eropa yang luar biasa. Dan Donnarumma tentu akan sangat termotivasi untuk menulis babak baru dalam kariernya kali ini, sebagai juara.